Saya bukan pendongeng. Saya hanyalah seorang penggembala yang mengagumi Rare Angon. Tapi, saya ingin mendongeng untuk Anda sekalian. Dongeng masa kecil yang pernah saya dengar dari Nenek. Ini dongeng tentang Rare Angon, yang barangkali sama dengan dongeng yang sudah Anda hapal sejak kecil.
Ah, ini pasti membosankan buat Anda sekalian. Saya tahu, tidur Anda sekarang tak bisa lagi dinyenyakkan oleh dongeng masa kecil. Anda lebih suka dinina-bobokan dua puluh empat jam siaran tivi, atau SMS-SMS genit menjelang tidur.
Tapi, tetaplah Anda di situ. Duduk atau berdirilah dengan nyaman. Anggap saja Anda sedang menonton tivi di ruang keluarga. Atau sambil SMS-SMS-an. Boleh, boleh. Silakan. Tapi saya mohon, ringtone-nya jangan dihidupkan. Anda boleh juga sambil ceklak-ceklek memotret. Tapi ingat, blitz-nya mohon jangan dinyalakan.
Baiklah, sambil Anda melakukan itu semua, tolong dengarkan saya – untuk kali ini saja.
Di suatu tanah gembala, seorang anak gembala – Rare Angon namanya –menggurat Lubangkuri di atas tanah.
download naskah klik DISINI
Home »
naskah drama
» RERE ANGON
RERE ANGON
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar