KAMI HANYA INGIN BERKARYA ..... BERBAGI BEREKPRESI ... TANPA LELAH , MENJALIN RASA PERSAUDARAAN DAN SALING PEDULI
Home » » KROMO KRONIK

KROMO KRONIK

SOSOK MENATAP PADA SANG HYANG TUNGGAL, PADA MAKNA-MAKNA CUACA, BENING RUH NURANI. SANGKALA HATI MEREBAK MEWANGI DALAM ANGAN SORGAWI, DI UFUK-UFUK. DI RUANG-RUANG. DI UJUNG-UJUNG DEDAUNAN, DI PEPOHONAN, DI GRAVITASI CAKRAWALA ALAM RAYA. SOSOK DAN SEBUAH RUANG, AMBEN, LENTERA DI SUDUT BERKERJAPAN MEMBISAKAN LUKA-LUKA SEJARAH MATI.

( SENJA TAMPAKNYA MENGAYUN SORE, SEBERSIT WARNA MERONA MENYERUAK GELAYUT AWAN-AWAN IMAJI, SEBUAH AMBEN DI BAWAH BAYANG-BAYANG, GALAU, KENANGAN, MESKI PEDIH, TERSISA)

Wong kas ingkang sampun amakolih,
kakkul yakin tingale pan nyata, sarta lan sapatemone
pan sampun sirna luluh, tetebenge jagad puniki
kabotan katingalan, ing wardayanipun
anging jatine hyang suksma
datan pegat anjenengaken mangkyeki
kang ketung mung pangeran(*)

Para pangeran telah tahta, selasar hari, di sang waktu, meruang, berguliran di khazanah zaman silih berganti. Raja mati. Raja hidup. Raja diraja. Akar. Akal. Aksioma, menawan jiwa. Aku jelata, abdi dari kurun generasi sistem kekuasaan. Amanat, nyala api, kobarkan peperangan jiwa, korban. Magma. Bara, membara.
“ Wahai amuk dalam jiwa, mati, mati, luka, luka,luka, siasat-siasat bermakna simbolik, totalitas realita membuatku kini, aku menjadi jiwaku….A hoi! A hoi! Aku bukan anak Bima, aku bukan Kresna yang menjelma raksasa, aku babad teronggok, daging busuk yang terbuang, sisa sistem di zaman-zaman….”

Download naskah DISINI
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. REPARASI TEATER - All Rights Reserved